Informasi Penting: Apa yang menyebabkan partikel plastik EPDM rontok

Rontoknya partikel plastik EPDM merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor. Fenomena ini sangat umum terjadi pada permukaan lapangan olahraga, taman bermain sekolah, dan area kebugaran di kawasan perumahan. Pertama-tama, kualitas bahan merupakan faktor yang mendasar. Jika kandungan karet pada partikel plastik EPDM tidak mencukupi atau menggunakan bahan baku berkualitas rendah, maka akan langsung menyebabkan penurunan ketahanan aus dan ketahanan terhadap penuaan. Seiring waktu, gaya ikat antar partikel menjadi melemah, dan partikel dapat rontok. Selain itu, proporsi dan pemilihan lem juga memiliki peran yang sangat penting. Lem, sebagai "ikatan" yang menghubungkan partikel, rasio pengencer, viskositas, dan kompatibilitasnya dengan partikel EPDM akan memengaruhi efek pengikatan akhir. Jika rasio lem tidak tepat atau kualitasnya tidak memenuhi standar, akan sulit menjamin hubungan yang kuat antar partikel.

Teknik konstruksi juga tidak boleh diabaikan. Dalam proses pemasangan lantai plastik EPDM, pengendalian kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan, keseragaman lapisan, serta rasio pencampuran partikel dan lem harus dikontrol secara ketat. Jika proses konstruksi tidak tepat, seperti kontrol suhu yang tidak akurat, masa pengeringan yang tidak cukup atau ketebalan lapisan tidak merata, akan memengaruhi kualitas keseluruhan lantai plastik EPDM dan meningkatkan risiko partikel yang terlepas.

Penggunaan dan perawatan juga merupakan faktor penting yang memengaruhi lepasnya partikel plastik EPDM. Penggunaan jangka panjang dan sering, terutama dalam kondisi lingkungan yang keras (seperti suhu tinggi, radiasi ultraviolet langsung, kelembapan, dll.), akan mempercepat penuaan dan keausan material, yang menyebabkan lepasnya partikel. Pada saat yang sama, kurangnya perawatan dan pemeliharaan berkala, seperti tidak segera membersihkan puing-puing, memeriksa keausan, serta melakukan perbaikan, juga akan menyebabkan masalah kecil secara bertahap menumpuk menjadi masalah besar, akhirnya menyebabkan fenomena lepasnya partikel.